Bunda, Kabari Anak Nikmat Tertinggi di Surga
ANAK akan tertarik dengan hal-hal yang menyenangkan. Maka dari itu, tugas orang tua ialah memberikan gambaran kepadanya. Hal ini tentu tiada lain bukan hanya sebagai berita saja. Melainkan, kita bisa memancingnya untuk lebih giat lagi dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang Muslim.
Menggambarkan tentang makanan, minuman, buah-buahan, rumah-rumah di surga atau pun pasar-pasarnya, rasanya sudah menjadikan anak tertarik dan rindu untuk memasuki surga. Semakin bertambah usia anak, semakin komplek penjelasan kita kepada anak tentang surga. Untuk itu, selayaknya orang tua meng-upgrade kemampuan dirinya, agar siap menghadapi pertanyaan-pertanyaan anak yang tidak terduga. Jangan sampai karena minimnya ilmu, lantas menghadapi pertanyaan anak dengan emosi dan kemarahan.
Kenikmatan tertinggi di surga adalah memandang wajah Allah SWT. Dia SWT berfirman, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (ziyadah). Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya,” (QS. Yunus: 26).
Arti ziyadah (tambahan) itu adalah melihat Allah SWT. Setelah membaca ayat tersebut sampai pada ayat ziyadah (tambahannya), dalam riwayat Imam Muslim Rasulullah ï·º bersabda, “Apabila penghuni surga telah memasuki surga dan penghuni neraka telah memasuki neraka, maka penyeru memanggil, ‘Wahai penghuni surga, sesungguhnya Allah memiliki janji untuk kalian yang ingin Dia tunaikan.’ Penghuni surga pun bertanya, ‘Janji apakah itu? Bukankah Allah telah memberatkan timbangan amal kami, menjadikan putih wajah kami, memasukkan kami ke dalam surga, dan menghindarkan kami dari neraka?’ Selanjutnya tirai dibuka, mereka pun melihat Allah. Mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka sukai daripada melihat Allah. Itulah yang dimaksud dengan ziyadah (tambahannya).”
Kita menyampaikan pada anak, bahwa jika masuk surga, ia akan melihat wajah Rabbnya, Allah SWT. Anak pasti akan penasaran, karena selama ini ia belum pernah memandang wajah Zat yang disembahnya. Ia pasti tergerak dan sangat bersemangat untuk memasuki surga, agar bisa memandang wajah Rabbnya. []
Referensi: Orang Tua Hebat Melahirkan Anak Hebat/Karya: Fadlan al-Ikhwani/Penerbit: Al-Qudwah Publishing
Foto: www.dakwatuna.com
sumber : klik di sini